Mengenai Saya

Foto saya
for contact please email: sandraelita@gmail.com

Label

Rabu, 03 Mei 2017

Liat Sapi dan Desa

Kebiasaan yang biasa dilakukan kaum pelajar dan orang kantoran tiap liat kalender adalah mencari tanggal-tanggal merah. Kalau anak sekolahan liatnya kapan libur di hari-hari sekolah, sementara kalau para pekerja kantoran nyarinya tuh selain yang hari kerja, apalagi kalau bukan tanggal merah yang "cantik". Maksudnya tanggal merah di akhir atau awal pekan. Jadinya libur terasa panjang. Contoh, libur dihari Jumat dan Senin, karena hari Sabtu dan Minggu adalah hari off ngantor. Jadi off day pun terasa panjang. Bisa pergi liburan tanpa mengurangi jumlah cuti yang dipunya. Hehehe...

Ada niiih di bulan April ini 2 tanggal merah yang mempesona. Tanggal 14 April yang jatuh dihari Jumat dan tanggal 24 April yang jatuh di hari Senin. Wew...pas nih buat liburan singkat. Ye kan? Sayangnya, dari 2 tanggal diatas, gak satupun dari tanggal-tanggal itu yang berhasil kita pakai buat jalan-jalan. yang ada, cuma jongkok di rumah sambil ngitungin mobil yang lewat di seberang jalan. Hehehe,,gak dink...

Gak ada hubungannya sama tanggal itu tiba-tiba tanggal 30 April (hari Minggu), pamannya suami mengajak jalan-jalan ke Sumbar. Awalnya ragu nih mo ikutan, karena di hari Sabtu tanggal 29 April, saya ikut buka stand handicraft di suatu acara dan pulangnya malam banget (takut gak sempat istirahat). Tapi sih pengen ikutan. Jadi kita memutuskan "ayok aja" untuk trip kali ini. Apalagi hari Senin (tanggal 1 Mei) adalah tanggal merah (baca: hari libur). Horeeee....👏

Hari Minggu pagi-pagi sekitar jam 7 kita berangkat dari Pekanbaru menuju Batusangkar. Trip kali ini satu mobil berisi 1 paman, 2 tante, 2 keponakan dan keluarga keci kami (aku, suami,dan si kecil). Perjalanan aman. Sempat agak khawatir terhadap si kecil, karena ini pengalaman pertamanya perjalanan jauh via jalur darat. Takut-takut dia rewel karena pusing, mual atau gak betah di mobil. Nyatanya? Ni anak bakal diperhitungkan kalau ada perjalanan jauh antar kota antar propinsi lagi. hahahaha 😂

Sebenarnya banyak view yang bisa di-capture sepanjang perjalanan. Cuma karena lagi bawa si kecil, jadi perhatian agak kurang ke lingkungan. Fokus ke hebohnya si kecil yang berdiri, duduk, berdiri, duduk, ke depan, ke belakang, sampai-sampai emaknya ini pusing 😵. Sebagai gantinya, setiap pemberhentian, wajib deh foto-foto mengabadikan perjalanan ini. Contohnya sebelum makan siang di dekat kelok 9 ini.

 
Udah makan siang, sholat, sedikit bersih-bersih badan, kita melanjutkan perjalanan lagi. Tujuan sebelum ke rumah saudara untuk menginap, kami akan ke beberapa tempat sekaligus. Seperti ke Harau. Di harau ini sebenarnya ada beberapa air terjun, jadi gak cuma satu air terjun aja. Ukuran si air terjunnya ini juga beda-beda. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Air terjun yang kami kunjungi ini yang besarnya. tapi tidak terlalu dalam. jadi cocok untuk tempat mandi anak-anak. Karena habis hujan, dan ditambah angin dan air dari percikan air terjun, bikin udara disini amboy dinginnya.



Lanjut ke Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas, Kementerian Pertanian yang terletak di Kecamatan Luhak, Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Sumatera Barat. Kalau saya gak salah niiih, ini adalah padang rumput terluas se-Asia Tenggara. Bahkan disebut-sebut sebagai New Zealand rasa Minang hahaha 😂. Sayangnya waktu sampai disini, kita gak bisa lihat sapi-sapi yang sedang makan di padang rumput. Karena udah kesorean banget, si sapi udah pulang ke rumah masing-masing 😥. Yaaah selfie sama rumput-rumputnya aja deh kalau gitu. Akhirnya kita pulang untuk menginap dengan hati sedikit terluka 😛
 





Keesokan harinya, kami siap untuk pulang ke Pekanbaru. Sebelum pulang, disempat-sempatkan dulu untuk jalan-jalan ke salah satu desa terindah di dunia versi Budget Travel yang letaknya di lereng Gunung Marapi. Desa itu adalah Nagari Pariangan atau Desa Pariangan yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Menurut Budget Travel, Pariangan termasuk dalam daftar desa terindah dunia bukan cuma menyuguhkan pemandangan mempesona, tapi juga memiliki suasana tenang dan udara yang sejuk. Disini banyak rumah-rumah penduduk khas Sumatra Barat, yaitu Rumah Gadang. Disini ada pemandian air panas nya juga loh. Tapi kami gak nyobain air panasnya, karena kami akan mengunjungui area persawahan dan perkebunan nan ciamik 👌






:: Teh Kawa yang enak ::




Walau sempat kecewa karena sapi, tapi kalau udah disuguhi pemndangan alam yang indah begini, suasana hati jadi teduh dan tentram. Udah gak kepikiran lagi sama sapi-sapi itu. Tapi kalau ke Sumbar lagi, si sapi tetep wajib dikunjungi dan sepertinya Desa Pariangan bakalan masuk list kunjungan lagi. Wuw...Happyyyy 🎆🎆🎆