Mengenai Saya

Foto saya
for contact please email: sandraelita@gmail.com

Label

Selasa, 21 November 2017

Udah 4 Tema

Kemarin saya sudah cerita tentang "latihanpegangkuas" di indstagram. Boleh buka lagi ceritanya di sini. Nah Setelah ngikutin tema pertama, saya jadi ketagihan ngikutin tema-tema setiap minggunya. Plus jadi tukang kepo. Tiap bentar buka instagram latihanpegangkuas buat liat hasil lukis teman-teman yang di tag ke sana. Duh, cakep-cakep amat hasilnya. 😍


Dari tema pertama, Donat, ini hasil karya saya. Alhamdulllah masuk di deretan foto-foto yang di-capture mbak Puri dan masuk instastory latihanpegangkuas 💜


Lalu tema kedua, Tas.
Ceritanya ini Sabil, dengan tas unicorn. Menurut saya bagus sih, tapi gambar ini gak berhasil membawa foto tema tas ini masuk ke dalam captur-an mbak Puri. Huhuhu 💔 



Tema ketiga: Dinosaurus. Saya kembali berjaya. Senang sekali waktu tau tantangan berikutnya adalah Dino. Sejak keponakan saya Dimas suka sama dino, saya jadi rajin gambar dino. Ditambah buku Dimas bergambar dino-dino lucu. Saya jadi udah bisa ngebayangin mau gambar apa. Dan lagi-lagi, bisa masuk capture mbak Puri dan masuk ke instastory latihanpegangkuas. Hehehe 💜


Tema keempat, Tanaman. Aduuuh ini tema berat. Bukan berat dari segi menggambarnya, tapi berat dari hati saya untuk ikutan karen gambar teman-teman yang posting hasil gambarnya tuh bagus-bagus semua. Kece-kece. Ajegileeee... Apalagi di tema kali ini, 2 gambar yang terpilih bisa ngedapetin tas lucu.

Gak tau deh hasilnya gimana. Belum ada pengumumannya sih. Saya berharap sih dapat tasnya. Tapi setelah melihat hasil teman-teman lain, saya hanya berharap gambar saya di capture mbak Puri 🙏

Sabtu, 11 November 2017

Sakit, Jangan Khawatir

Sudah 1 tahun 8 bulan umur Sabil, artinya hampir 2 tahun saya belajar menjadi seorang ibu. Ternyata menjadi seorang ibu itu benar-benar Emejing Cekulay (baca: Amazing Sekali 😁).

Disaat anak sehat wal afiat, uh...menyenangkan sekali. kami bermain, bernyanyi, tertawa, jalan-jalan, nonton video, macam-macam deh. Tapi ketika sakit, oh nooo...nooo... 😵

Waktu Sabil masih kecil-kecilnya, dia jarang sekali sakit. Tapi setelah mulai tambah bulan, frekuensi Sabil sakit agak sering. Yang dulunya cuma hangat-hangat badan setelah imunisasi, sekarang malah gak ada imunisasi tiba-tiba demam. Kalau kata orang tua sih, tambah kepintaran. Ya mungkin juga sih, apalagi setelah demam, memang ada saja kepintaran Sabil yang baru hehehe... lagipula kata mama, umur setahun - dua tahun itu umur yang wajar kalau si kecil sakit. 

Selama 1 tahun 8 bulan ini juga saya belajar membaca kondisi Sabil ketika sakit. Ketika Sabil  demam, nafsu makan Sabil stabil dan dia tidak cengeng loh. Dan saya tidak terlalu khawatir. Saya selalu menyediakan alat tempur seperti termometer badan. Ini penting untuk tau suhu badan anak, kita bisa mengontrol demam anak apakah naik atau turun, sehingga bisa mengurangi kemungkinan anak terkena step. Lalu sediakan juga obat penurun panas seperti paracetamol dan kompres siap pakai. Kalau sudah tiga benda ini ada di rumah, Insyaallah saya bisa meninggalkan Sabil dengan tenang saat pergi ke kantor. Dan yang paling bikin saya tenang, ada dua tante-tante dokternya yang selalu memantau perkembangan Sabil. Alhamdulillah.


Disaat Sabil flu biasanya diikuti dengan batuk, disini saya agak repot. Tiap malam hari batuk Sabil selalu kambuh dengan dahsyatnya. Terkadang diiringi dengan muntah. Bisa saya tandai siklusnya: malam hari - minum susu - batuk - muntah - tidur -sesekali menangis karena batuk dan hidung tersumbat. Jadilah saya kurang tidur saat itu karena kaget dengar batuk Sabil sedang enak tidur.

Pernah suatu hari Sabil demam tinggi sekali. Rewel, nangis-nangis melulu. BAB-nya juga sering banget. Udah kayak diare. Pagi hari sih demamnya tidak terlalu tinggi, tapi begitu sore dan malam hari demamnya bisa naik sampai 37 derajat. Tapi frekuensi BAB-nya tetap sering. Tidur Sabil pun jadi susah. Dia akan nyaman ketika tidur sambil dipeluk dalam kondisi duduk. Alhasil saya dan suami mengatur posisi bantal agar saya bisa tidur duduk sambil memeluk Sabil supaya tidurnya lelap. Esok harinya saya ingin sekali memberikan kelapa muda asli untuk Sabil. Suami pun membelikan dan segera kami minumkan. Gak berapa lama punggung Sabil penuh dengan bintik merah. Setelah diperiksa tantenya, ternyata Sabil kena campak. Setelah minum obat, perlahan Sabil pun sehat.

Dan kemarin, Sabil sakit mata. Waduuuh,, kasihan melihat matanya penuh dengan belek ketika  bangun tidur. Dan lebih kasihan lagi ketika ditetesi obat mata. Pasti agak pedih-pedih sedikit. Dan menurut tantenya, sakit mata Sabil disebabkan oleh bakteri dan harus diobati pakai obat tetes mata. Sabil sih pegang sembarangan, trus ngucek-ngucek mata, jadi sakit kan? Cian anak bunda 😭.

Kesimpulan hasil belajar saya dalam menghadapi anak sakit:
1. JANGAN PANIK (di capslock dan bold, karena penting). Bersikap tenang akan sangat membantu orang tua dalam mengambil tindakan medis yang diperlukan anak.
2. Kalau anak demam, bajunya jangan tebal-tebal, cukup baju tipis. Kadang malah Sabil saya pakein singlet aja. Kompres dengan air hangat atau kompres siap pakai. Boleh dikompres di titik-titik tertentu, misalnya ketiak, kening, lipatan kaki. Jangan lupa untuk selalu memberi air putih supaya anak rajin pipis.
3. Ketika anak muntah, biarkan muntahnya keluar. Beri minum air putih hangat, lalu bersihkan badan dan pakaian anak. Beri minyak telon ke badan anak supaya terasa hangat dan nyaman.
4. Perhatikan makan anak selama sakit.
5. Kalau anak diare, beri minum sebanyak-banyaknya biar gak dehidrasi.
6. Kalau anak dirasa masuk angin, coba beri ramuan tradisional yaitu minyak dan bawang merah untuk dipijatkan ke seluruh tubuh. 
7. Jika sakit anak dalam 3 hari tidak sembuh dan jika kondisi anak semakin parah, jangan ragu untuk membawa ke dokter.

Kira-kira segitu tips singkat dari saya. Intinya sih gak boleh panik ya buibu...pakbapak... Dan semoga anak-anak kita sehat-sehat selalu.

Senin, 30 Oktober 2017

DONUT EVER GIVE UP

Menggambar memang sudah sejak kecil jadi hobi saya. Kalau sudah waktunya pelajaran menggambar di sekolah, saya pasti semangat. Ditambah lagi beli peralatan menggambar di toko buku gak kalah menyenangkan. Melihat sederet crayon, pensil warna, cat air, mencium wangi pensil yang berjejeran, wangi kertas-kertas baru, itu syurga buat saya. Apalagi kalau isi toko bukunya bisa saya bawa pulang semua. Gratis. Pasti menyenangkan. 😋

Dan sejak kecil juga saya gak begitu terlalu mendalami cara-cara menggambar maupun melukis. Yang penting dulu di pikiran saya adalah bagaimana cara main ini, main itu, semuanya tentang main. Bahkan sampai-sampai saya tidak tau karakter menggambar saya itu seperti apa. Pernah mencoba menggambar ala-ala manga, tapi gagal. Sudah mencoba men-sketsa wajah orang, duh lebih gagal lagi. Dan akhirnya saya males buat menggambar. Karena menurut saya bakat menggambar saya gak sehebat orang-orang lain yang menggambar kartun manga dan sketsa wajah. ya ampun sempitnya pemikiran saya 😢

Tapi, waktu saya mencoba melukis sebuah kaleng dengan cat akrilik, mata saya merasa terbuka. Saya merasa gak pernah bosan untuk menggambar seperti gambar anak-anak dengan warna yang pekat. Saya coba untuk menguatkan karakter itu. Dan saya bangga sekarang hehehe...

Sebelum ketemu akrilik, saya sempat mencoba menggambar dan mewarnai menggunakan crayon, spidol warna, pensil warna, cat air, cat minyak, cat poster, sekedar ingin tau seperti apa "cara main" alat tempur mewarnai ini. Saya suka semua. Dan sekarang lagi rajin-rajinnya mencoba melukis ala-ala watercolor.

Awalnya nggak pandai dan menurut saya hasil gambar saya itu jueleeek banget. Waktu itu saya mencoba menggambar bangau dan bunga-bunga seperti ini:



Lalu mencoba lagi pakai Reeves Soft Pastel, ternyata lebih gak ngerti lagi cara pakainya gimana yang bagus dan enak. Agak menyerah sampai disitu. Karena saya ngerasa kok jadi eneg liat gambar sendiri. Sampailah akhirnya saya melihat instastory @latihanpegangkuas yang ngajakin posting karya gambar kita (yang pasti pakai kuas). Bakal ada tema yang  berbeda di tiap minggu. Wah,seru kan kalau setiap minggu kita bisa ikutan. Walaupun gak dapat hadiah, paling gak buat menantang diri sendiri sekaligus memanjangkan imajinasi hehehehe...


Untuk pertama kalinya @latihanpegangkuas ngajakin kita gambar donat. Bebas donatnya kayak gimana yang penting  judulnya donat. Karena momennya pas banget dengan give up nya saya kemarin, jadilah digambar donatnya saya tambahin quotes: DONUT EVER GIVE UP atau tulisan normalnya DON'T EVER GIVE UP. Karena yang diperlukan adalah usaha, coba lagi, coba terus, terus dan terus. Insyaallah, usaha tidak menghianati hasil. Practice makes perfect.


 Note: Postingannya dilike dan komen sama mbak Puri Idekuhandmade. Hiyay... 💟


Selasa, 10 Oktober 2017

Cigarettes Wedding

Memposting ini sebenarnya sama sekali sangat-sangat telat. Bukannya gak mendukung, tapi gak sempat mikirin isi tulisannya itu loh (😝 Hahaha alasan). Tapi saya tetap ikut bersyukur. Usaha dan kerja keras kamu dan teman-teman membuahkan hasil (faynelliiihh). Jadi ceritanya begini...

Perkenalkan salah satu band indie beraliran musik post-rock asal Pekanbaru bernama Cigarettes Wedding. Anggotanya ada El Kautsar Nazer (vocal), Tengku M Fadli (bass,vocal latar), Arri J Pratama (gitar,keyboard) dan Adeltra S Nugraha (drum).Bertempat di Rindang Pekanbaru, hari Senin 17 Juli 2017 lalu mereka mengeluarkan album berjudul “Senantiasa”. Tanggal 28 Okotober 2016, mereka sebelumnya sudah merilis single “1989”.


Lamaaaa banget rasanya untuk mereka mengeluarkan album ini. Saya sebagai istri salah satu dari personil nih ikut ngerasain waktu demi waktu mereka ngerjain album ini. Dari mulai masa pacaran - nikah - belum hamil - hamil - melahirkan - membesarkan anak hingga 1th. Tuh, lama banget kan?

 
Yang saya tau, ada 8 lagu di album ini. Untuk proses rekaman Cigarettes Wedding ini dilakukan di Rizon Studio Pekanbaru dan untuk mixing-nya sendiri dilakukan di Red Studio di Bandung. Untuk proses mixing/mastering dikerjakan oleh Indra Adhikusuma. Cigarettes Wedding banyak dibantu banyak pihak,contohnya lagu “Cerita Langit” yang dibantu oleh Didi bassis dari band Under The Big Bright Yellow Sun asal Bandung untuk pengisian suara latar, clap hand dan narasi, lalu dalam penggarapan video musik lagu “Cerita Langit” dikerjakan oleh Anggito Rahman dari band  Sungai/Anggisluka Yogyakarta. Untuk pengerjaan cover, mereka melibatkan dua seniman yaitu A.Zulkarnaen dan Anton Yuniasmono.

Sedikit yang saya tangkap hasil chit-chat sama suami adalah, Kalau musik Cigarettes Wedding ini banyak terinfluence dari musiknya Sigur Ros, Radiohead, dan Efek Rumah Kaca dan lain-lain yang saya gak hafal namanya (yang familiar di telinga saya ya cuma 3 itu hehehe). Jadi bisa kebayang kan musik mereka tuh kayak gimana.


Dan untuk teman-teman yang ingin mendengarkan lagu-lagu mereka, silahkan mampir ke:
souncloud, youtube, dan instagram. Jangan lupa juga untuk follow dan subscribe atau apalah-apalah semua ya? 😇

Dan kalau kamu mau beli album mereka, silahkan lihat titik distribusi album mereka di bawah ini:


Mereka juga punya merchandise kaos yang best quality untuk teman-teman semua. Salah satu kaosnya seperti yang kami sekeluarga pakai ini...


Support our local band kita ya temans. Selamat membeli albumnya dan Selamat mendengarkan..

Jumat, 08 September 2017

Makeover Wakai

Sewaktu hamil dulu, kaki saya sempat membesar. Walaupun gak membesar drastis, tapi kalau pakai sepatu sudah mulai kesempitan. Sakit kalau dibawa berjalan. Jadi harus beli sepatu baru yeeeey...👏😝

Pas banget ada promo dari Wakai semacam buy 2 paid 1 gitu. Artinya kita bisa beli 2 sepatu Wakai dengan bayar 1 sepatu Wakai. Wuwuwuwu...😗

Eh tapi...siapa yang bisa diajak join buat beli sepatu ini ya? Ini bukan tipe sepatu suami, pasti dia gak bakalan mau beli. Putar otak, pikir-pikir dan AHA!! Kakak ke-3 pasti mau. Bener aja. Ternyata dia mau. 😁 

Tapi itu setahun yang lalu, kisah dimana saya akhirnya punya sepatu Wakai hijau army ini. Dan setahun kemudian, sepatu ini  mulai memudarkan warnanya karena keseringan dipakai (Hmm...mungkin karena dia lelah 😕). Apalagi dengan berbahan kanvas membuat sepatu ini cepat memudar. Hijaunya tak seindah hijau army yang dulu. Saya jadi sedih 😭.


Hasrat hati tak ingin lepas dari sepatu ini masih besar (hyaiyalah...secarra harganya itulooooh... 😪). Hemmm,,,gimana yaaaa biar sepatu ini gak malu-maluin kalau diajak jalan. Salah satu cara harus makeover. Bener kan?

Berbekal kuas dan cat akrilik, ZAP...ZAP...ZAP...BERUBAHHH!!!






Hijau army berubah menjadi hijau bukan army (???). Bisa dilihat perbedaan saat memudar dan setelah di cat ulang. Not bad. Dan sekarang sudah gak khawatir lagi kalau mau jalan pakai Wakai. Udah kayak cintaku terhadap suami, gak pudar 💚

Selasa, 05 September 2017

Idul Adha 1438 H

Assalamualaikum... Selamat hari raya Idul Adha 1438 Hijriah dan selamat berkurban untuk kita semua...


Kemarin momen Idul Adha pertama liat sapi sama suami dan Sabil. Tahun lalu yang pergi liat hewan kurban cuma Sabil dan ayahnya. Saya mah diem aja di rumah. Lagi magerrrr... Nah kemarin itu lagi semangat-semangatnya bawa Sabil liat sapi kurban. Karena Sabil juga udah enak dibawa kemana-mana (gak mesti digendong melulu. Sabil kan berat 😅) dan enak juga diajak menikmati sekeliling.



Dan pergilah kita ke mesjid di dekat rumah. Sebentar aja sih. Cuma lihat beberapa sapi yang disembelih, kitapun caw pulang. Gak tega juga soalnya liat sapi-sapi itu. Huhuhu 😭


 
Keesokan harinya, di kantor ada acara makan-makan. Dalam rangka hari raya Idul Adha. Tapi gak melakukan penyembelihan. Cukup dengan bakar-bakar sate dan makan-makan di atas daun pisang di halaman kantor. Boleh bawa keluarga kecil agar keakraban semakin terjalin.

Sayang di sayang, gak semua karyawan bisa datang. Selain karena ada yang masih dinas (maklum kerja dipenerbangan gak semua kerja pakai jam kantor 😐) ada beberapa karyawan yang pulang kampung. nah dengan membawa keluarga jadi gak terlalu sepi kaaan? hehehe 😜







Alhamdulillah, Idul Adha kali ini lancar dan terasa menyenangkan. Sesenang hati bisa makan lontong medan buatan mama di hari raya. Yammm...😋




Rabu, 03 Mei 2017

Liat Sapi dan Desa

Kebiasaan yang biasa dilakukan kaum pelajar dan orang kantoran tiap liat kalender adalah mencari tanggal-tanggal merah. Kalau anak sekolahan liatnya kapan libur di hari-hari sekolah, sementara kalau para pekerja kantoran nyarinya tuh selain yang hari kerja, apalagi kalau bukan tanggal merah yang "cantik". Maksudnya tanggal merah di akhir atau awal pekan. Jadinya libur terasa panjang. Contoh, libur dihari Jumat dan Senin, karena hari Sabtu dan Minggu adalah hari off ngantor. Jadi off day pun terasa panjang. Bisa pergi liburan tanpa mengurangi jumlah cuti yang dipunya. Hehehe...

Ada niiih di bulan April ini 2 tanggal merah yang mempesona. Tanggal 14 April yang jatuh dihari Jumat dan tanggal 24 April yang jatuh di hari Senin. Wew...pas nih buat liburan singkat. Ye kan? Sayangnya, dari 2 tanggal diatas, gak satupun dari tanggal-tanggal itu yang berhasil kita pakai buat jalan-jalan. yang ada, cuma jongkok di rumah sambil ngitungin mobil yang lewat di seberang jalan. Hehehe,,gak dink...

Gak ada hubungannya sama tanggal itu tiba-tiba tanggal 30 April (hari Minggu), pamannya suami mengajak jalan-jalan ke Sumbar. Awalnya ragu nih mo ikutan, karena di hari Sabtu tanggal 29 April, saya ikut buka stand handicraft di suatu acara dan pulangnya malam banget (takut gak sempat istirahat). Tapi sih pengen ikutan. Jadi kita memutuskan "ayok aja" untuk trip kali ini. Apalagi hari Senin (tanggal 1 Mei) adalah tanggal merah (baca: hari libur). Horeeee....👏

Hari Minggu pagi-pagi sekitar jam 7 kita berangkat dari Pekanbaru menuju Batusangkar. Trip kali ini satu mobil berisi 1 paman, 2 tante, 2 keponakan dan keluarga keci kami (aku, suami,dan si kecil). Perjalanan aman. Sempat agak khawatir terhadap si kecil, karena ini pengalaman pertamanya perjalanan jauh via jalur darat. Takut-takut dia rewel karena pusing, mual atau gak betah di mobil. Nyatanya? Ni anak bakal diperhitungkan kalau ada perjalanan jauh antar kota antar propinsi lagi. hahahaha 😂

Sebenarnya banyak view yang bisa di-capture sepanjang perjalanan. Cuma karena lagi bawa si kecil, jadi perhatian agak kurang ke lingkungan. Fokus ke hebohnya si kecil yang berdiri, duduk, berdiri, duduk, ke depan, ke belakang, sampai-sampai emaknya ini pusing 😵. Sebagai gantinya, setiap pemberhentian, wajib deh foto-foto mengabadikan perjalanan ini. Contohnya sebelum makan siang di dekat kelok 9 ini.

 
Udah makan siang, sholat, sedikit bersih-bersih badan, kita melanjutkan perjalanan lagi. Tujuan sebelum ke rumah saudara untuk menginap, kami akan ke beberapa tempat sekaligus. Seperti ke Harau. Di harau ini sebenarnya ada beberapa air terjun, jadi gak cuma satu air terjun aja. Ukuran si air terjunnya ini juga beda-beda. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Air terjun yang kami kunjungi ini yang besarnya. tapi tidak terlalu dalam. jadi cocok untuk tempat mandi anak-anak. Karena habis hujan, dan ditambah angin dan air dari percikan air terjun, bikin udara disini amboy dinginnya.



Lanjut ke Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas, Kementerian Pertanian yang terletak di Kecamatan Luhak, Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Sumatera Barat. Kalau saya gak salah niiih, ini adalah padang rumput terluas se-Asia Tenggara. Bahkan disebut-sebut sebagai New Zealand rasa Minang hahaha 😂. Sayangnya waktu sampai disini, kita gak bisa lihat sapi-sapi yang sedang makan di padang rumput. Karena udah kesorean banget, si sapi udah pulang ke rumah masing-masing 😥. Yaaah selfie sama rumput-rumputnya aja deh kalau gitu. Akhirnya kita pulang untuk menginap dengan hati sedikit terluka 😛
 





Keesokan harinya, kami siap untuk pulang ke Pekanbaru. Sebelum pulang, disempat-sempatkan dulu untuk jalan-jalan ke salah satu desa terindah di dunia versi Budget Travel yang letaknya di lereng Gunung Marapi. Desa itu adalah Nagari Pariangan atau Desa Pariangan yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Menurut Budget Travel, Pariangan termasuk dalam daftar desa terindah dunia bukan cuma menyuguhkan pemandangan mempesona, tapi juga memiliki suasana tenang dan udara yang sejuk. Disini banyak rumah-rumah penduduk khas Sumatra Barat, yaitu Rumah Gadang. Disini ada pemandian air panas nya juga loh. Tapi kami gak nyobain air panasnya, karena kami akan mengunjungui area persawahan dan perkebunan nan ciamik 👌






:: Teh Kawa yang enak ::




Walau sempat kecewa karena sapi, tapi kalau udah disuguhi pemndangan alam yang indah begini, suasana hati jadi teduh dan tentram. Udah gak kepikiran lagi sama sapi-sapi itu. Tapi kalau ke Sumbar lagi, si sapi tetep wajib dikunjungi dan sepertinya Desa Pariangan bakalan masuk list kunjungan lagi. Wuw...Happyyyy 🎆🎆🎆