Mengenai Saya

Foto saya
for contact please email: sandraelita@gmail.com

Label

Kamis, 22 Desember 2016

Selamat Hari Ibu, Ma

Per tanggal 2 Maret 2016 kemarin, itulah titik balik dimana perubahan status menjadi seorang Ibu. Mulai nih merasakan gimana perjuangan yang disandang oleh seorang Ibu. Mikirin diri sendiri udah jadi predikat nomor 2. Dan yang menjadi predikat pertama otomatis adalah anak. Padahal ini masih level awal loh.

Gak ada sama sekali kepikiran soal yang namanya "yes, akhirnya bisa merayakan hari Ibu". Tanggal 22 Desember 2016 ini, ketika Ibu Spv Sales, Ibu Yuni ngucapin selamat hari Ibu, baru deh mikir "ohiya kan udah jadi Ibu" Hahaha 😝

:: mama ::
Jadi inget sama mama deh. Ibu dari 5 orang anak (saya anak ke 4 hohoho). Gimana setrongnya mama menghadapi anak-anak perempuan dengan berbagai kelakuan. Ada yang cantik dan ramah sehingga jadi idola lawan jenis, agak susah menjaganya. Ada yang diam-diam hobinya sakit. Ada yang cuek-cuek gak jelas. Ada yang keras kepala dan hampir tiap hari ngeselin dan bikin mama marah-marah (itu saya hahahaha 😝). Dan mungkin yang paling berat dihadapi mama adalah adik aku. Karena dia adalah anak yang "luar biasa".



Walaupun tidak pernah mengungkapkan secara langsung, honestly from my heart, i really love you so much. Dan yang lagi diinginkan saat ini adalah jadi anak gadis mama yang dulu dan patuh terhadap mama. Ma, kangen deh. Kapan-kapan masakin sayur pucuk ubi tumbuk lagi ya. Selamat hari Ibu ma, selamat hari kita 💟

Jumat, 09 Desember 2016

Random Post #1

Kadang kalau lagi kumpul-kumpul bareng teman atau lagi berduaan sama suami atau lagi bengong sendiri, tangan suka gatel gitu pengen foto ini-itu. Padahal sama sekali gak punya kemampuan fotografi topcer. Cuma yaaa seneng aja gitu. Hahaha 😝

Kalau dirasa-rasa ada yang bagus atau lucu, saya suka "jepret" sedikit. Lagi-lagi cuma karena yaaa...seneng aja gitu. Yaudalah, hasilnya dilihat aja langsung seprti dibawah ini. "Random Post #1"





Kamis, 03 November 2016

(Bukan) Liburan Kilat 2

Sambungan cerita "(Bukan) Liburan Kilat" kemarin, ini nih tujuan sebenarnya kita datang dari Pekanbaru ke Jakarta. Attending Nanda's wedding.

Di hari sebelumnya, kita jalan-jalan ke Detos (Depok Town Square) dan nyebrang ke Margocity. Temu kangen sama Yandra dan Adek, suami istri yang sedang menunggu kelahiran anak pertama mereka. Awalnya agak pesimis bisa ketemu sama mereka. Mengingat usia kehamilan Adek yang masuk semester akhir. Tapi ternyataa....bumil yang satu ini tangguh. Masih sanggup kemana-mana dengan perutnya yang 8 bulanan. Bahkan naik-turun jembatan penyebrangan. Kereeenn... Sehat-sehat dan lancar terus ya bumil. Sabil still waiting debay teman main tali merdeka hehehehehe....


Pulang-pulang dari Margo, hujan turun lumayan deras. Agak kesusahan mencari grabcar yang jemput kita. Karena banyak mobil yang antri di depan margo. Begitu tau mobilnya yang mana, yaudah kita naik dan langsung pulang.

Hujan gak berhenti sampai esok harinya. Malah makin deras dan hujan seharian penuh. Kami telat sih datang ke acara (untuk kategori keluarga hehehe...). Karena bukan orang asli sana, jadi gak tau gedungnya dimana dan yang mana. Setelah mencari sampai putar balik, akhirnya sampai di gedung Pandan Sari, Cibubur. Disaat kami sampai, pengantin baru berganti pakaian adat dan menuju ke pelaminan. Sampai acara selesai kita baru balik pulang. Sambil mengisi waktu, baiknya kita makan-makan dan foto-foto dooonk hohoho....


Rabu, 02 November 2016

(Bukan) Liburan Kilat

Liburan...oh...liburan. Ih...pengen banget keleus nikmati liburan. Santai-santai di pantai, oles-oles sunblock ke kulit, pakai topi pantai, gelar tikar sambil nikmati air kelapa muda.

Jadi gini... Jauh-jauh hari, sepupu Asenk (suami yang dicinta), kita sebut namanya Nanda, mengundang keluarga kecil kami ke acara pernikahannya di Cibubur, Jakarta di bulan Oktober. Dengan senang hati kita setuju buat hadir di hari bahagianya Nanda. Yeeeey jalan-jalan ke Jakarta :D Karena kita berdua yakin nih masih punya cukup banyak stok cuti untuk tahun ini. Cuti saya 9 hari dan cuti Asenk 7 hari.

Dan kemudian bencana kecil itupun datang. Asal muasal bencana ini datangnya dari kantor aku. Berhubung ada kontrak baru, ada peraturan kalau bulan Oktober sampai dengan Desember seluruh karyawan tidak boleh cuti. Cuti yang ada, hangus secara paksa. Oh NOOOOO!!!! Runtuhlah seketika mimpi kami untuk jalan-jalan santai di Jakarta. padahal pengennya sih bisa melipir ke Bandung. Main-main manja gituh. Tapi apalah daya, semua musnah.

Galau hati tak terobati sampailah pada 2 minggu jelang resepsi. Finally, our agreement is Asenk berangkat sendiri mewakili keluarga kami, saya dan Sabil (anak yang dicinta) tinggal di rumah. Tapi Asenk cukup berat hati meninggalkan kami. 80% of his desire is the three of us present at the Nanda's wedding ceremony. Tapi yaaaaa gimana....

Segala cara kita coba pikirkan supaya saya dan Sabil bisa ikut ke Jakarta. Satu-satunya cara adalah saya minta izin ke pak Boss untuk boleh ke luar kota. Heiimmmmm... Dengan mengumpulkan tenaga dan jantung yang dag-dig-dug, saya coba curhat sama pak Boss. Kali-kali aja bisa dapat izin gak masuk kerja. Yaaah namanya hati yang tulus memamng diberi kegahagiaan. Hiyeeeeyyy...dapat izin boleh gak masuk kerja. Wooohhoooo...mamaci pak Boss. Cus langsung beli tiket kita ke Jakarta. Wooohhooooo \o/


Btw, kalau bepergian sendiri saya sih gak perlu terlalu khawatir. Siapin baju dan uang yang banyak. Udah. Tapi kali ini lain cerita. Saya pergi bawa Sabil yang masih 7 bulan. Rempong cyiiiin... Baju dan perlengkapannya aja udah satu koper, belum perintilan lain yang harus dimasukin ke ransel untuk dibawa ke kabin. Alhasil, jadinya kita bawa 2 koper (satu koper saya dan Asenk, satu koper Sabil), plus 2 ransel (satu ransel saya dan Asenk, satu ransel Sabil)




Ngomongin soal isi ransel sabil, saya perlu googling dari beberapa blog untuk bikin list apa-apa yang dibutuhkan Sabil selama perjalanan. Jadi berikut kira-kira isi tas ransel Sabil, bayi 7 bulan adalah:
  1.  Susu bantu. Kalau-kalau dibutuhkan.
  2.  Termos air panas dan air panas.
  3.  Air  mineral. Campuran air panas untuk susu.
  4.  Biscuit. Mengingat melewati jam makan Sabil. Pasti dia lapar.
  5.  Botol makan dan gelas kecil. Sebelum dimasukkan ke botol makan, biskuitnya tinggal dihancurkan di gelas kecil.
  6.  Tisu basah.
  7.  Baju ganti.
  8.  Popok sekali pakai.
  9.  Selimut.
  10. Topi dingin. Siapa tau Sabil kedinginan.
  11. Mainan kesukaan Sabil.
  12. Nursing apron. Penting dibawa, karena selama penerbangan atau minimal saat take off dan landing dianjurkan untuk menyusui bayi supaya tidak rewel karena telingannya yang sakit.
Jam 16.35 kita bertiga berangkat dari Pekanbaru menuju Jakarta naik pesawat Garuda Indonesia. Efek kerja di maskapai ini, jadi bisa dapat bantuan ekstra untuk masalah tempat duduk. Berkat bantuan Tari dan Tina, kami duduk di ekonomi paling depan. Area lebih luas, cocok untuk yang membawa baby. Alhamdulillah,,,makasih Tari... Makasih Tina...



:: Menyempatkan nonton sambil nyusuin Sabil ::
Sekitar satu jam perjalanan, jam 18.35 kami sampai di Jakarta. Setelah mengambil bagasi, dan "(bukan) liburan kilat" kami pun dimulai. Esok saya ceritain lagi yaaa... :)

Jumat, 07 Oktober 2016

Hanya soal Waktu by Shahnaz

Hari ini, lagi di kantor dengan aktivitas seperti biasa dan sama sekali gak berminat menyentuh Whatsapp group kantor. Karena lagi banyak kerjaan juga sih. Nah, lagi giat-giatnya kerja nih, tiba-tiba ada WA group lain yang masuk dan bikin beberapa warga di kantor cekakak-cekikik. Penasaran, aku ikutan buka WA dan ikutan nimbrung di grup tersebut.
 
Nah, setelah selesai menghibur hati di grup WA yang satu, tergerak hati ingin membuka WA grup kantor. Dan saya menemukan tulisan yang di share oleh salah satu atasan dikantor saya, yang tulisannya bikin saya serasa ingin pulang hehehe.. Begini tulisannya:

"Dari grup sebelah smoga bermanfaat:  Shahnaz Haque membuat sebuah tulisan dan pengaruhnya luar biasa, banyak pembaca yang menangis dan kemudian tersadarkan, Rabu (5/10/2016).

 Alumni None Jakarta ini menulis tentang parenting di akun Facebook miliknya.

Tulisan yang ia posting pada Minggu (2/10/2016) lalu ini menjadi tamparan keras bagi orangtua.

Istri musisi Gilang Ramadhan ini menuliskan apa yang selama ini dirasakan para orangtua.

Terutama kaum wanita yang paling sering bercengkrama dengan anak-anak di rumah.

"Hanya soal Waktu," merupakan tulisan Shahnaz yang menohok.

Sebuah nasihat yang sangat mengena bagi orangtua yang sering jengkel dengan perilaku anak-anaknya di ruma.

Terutama saat masih kecil si anak sering bikin berantakan rumah, bikin kotor, corat-coret atau perilaku lainnya.

Namun Shahnaz mengingatkan semua itu "Hanya soal Waktu."

Karena sebentar lagi ketika anak-anak makin besar tak lagi momen tersebut terulang.

Sosok kecil yang selalu mengikuti kemana pergi, selalu cerita apa saja dan ketika dewasa mereka mencari orang lain untuk bercerita dan momen-momen lainnya.

Berikut tulisan Shahnaz yang mengharukan.

UNTUK BAPAK/IBU YG SERING JENGKEL DG SI BUAH HATI

HANYA SOAL WAKTU

Hanya soal waktu...
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu..

Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

Hanya soal waktu...
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya

Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,
bagi mereka tak ada selainmu

Hanya soal waktu...
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu

Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti

Hanya soal waktu...
Saat mereka mulai _meminta kamarnya masing2_ dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya

Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya

Hanya soal waktu...
Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini

Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa

Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita

Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...

Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung *"Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria"* Dan kau akan begitu merindukannya

Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan *"Apa kabarmu ibu, ayah"?*

Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini

Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka

Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari

Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya

Karena waktu berjalan...

Ya... ia berlari...
Tidak.... ia bahkan terbang...
Dan dia tak pernah mundur kembali...

MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU"



Begitulah isi tulisan yang di share di group. Membaca tulisan ini membuat aku melamun membayangkan masa depan dan melamun ke masa lalu. Melamunkan diri sendiri yang suka marah disaat mama membereskan barang-barang di kamar, yang setelah punya anak dan pisah tinggal dengan mama justru merindukan dimasakin sama mama. Rindu bercerita dengan mama sambil mengiris sayuran ataupun disaat makan malam. Dan mungkin itulah yang akan aku rasakan disaat anakku besar kelak :)
 
 
Nikmati setiap waktu yang ada, semaksimal mungkin. Menjalani tiap detik yang ada. Dan merasakan susah-senang-sedih-bahagia. Waktu sangat berharga.

Sabtu, 03 September 2016

ASI, Done!!!

Sudah 6 bulan sejak kelahiran 2 Maret 2016 kemarin. Akhirnya Sabil kecil bisa mulai MPASI. Hiyeeeyyy. Dengan kata lain, Sabil kecil sudah melewati ASI eksklusif 6 bulan. Hiyeeeyyy...
Alhamdulillah banget rasanya Sabil udah melewati fase-fase menegangkan ini. Kenapa saya bilang fase menegangkan? Karena sempat "ngos-ngosan" dalam memenuhi kebutuhan Sabil. Awal mulai menyusui sih gak ada masalah sama sekali, malah ASI melimpah sampai-sampai payudara terasa padat banget. Setelah melewati masa cuti Gravida 3 bulan, saya terpaksa harus balik lagi ke kantor untuk bekerja daily Senin sampai dengan Jumat. Sewaktu baru mulai bekerja, ASI masih keluar seperti biasa. Di kantor setiap 2 jam saya harus memompa untuk Sabil.
Bulan ke bulan dan semakin Sabil tumbuh besar, secara otomatis kebutuhan akan ASI-nya semakin berlipat. Tapi saya merasa ASI ini semakin berkurang. Yang dulunya saya bisa memompa dan menghasilkan ASI sampai 120ml, sekarang hanya berkisar 50ml sampai 70ml. Sedih dooonk, ASI menurun drastis begini. Bahkan saya sempat menangis saat menceritakan keadaan ini kepada suami.
Kami (saya dan suami) mencoba menelaah sebab air ASI ini menurun. Dilihat dari makanan, tidak ada yang berubah dengan pola makan saya sehabis melahirkan kemarin. Tapi suami menduga kalau salah satu penyebab menurunnya ASI saya adalah faktor pikiran. Karena saat itu memang ada masalah di kantor yang membuat saya lumayan setres. Seperti yang para pejuang ASI tau, faktor pikiran juga sangat mempengaruhi air ASI kita kan?
Berbagai cara kami coba lakukan untuk mengembalikan jumlah ASI yang keluar ini supaya bisa mencapai 120ml lagi. Mulai dari ganti-ganti susu, beli tapai, makan sop buah hampir tiap hari, memperbanyak makan, sampai dengan membeli suplemen ASI Moloco B12. Dan saya jadi rajin membuka-buka internet untuk mencari artikel tentang memperbanyak ASI, sembari menenangkan pikiran dan mendoktrin diri kalau ASI saya banyak.Bisa dikatakan segala usaha kami menghasilkan sedikit harapan. Bahkan ASI saya bisa mencapai 100ml. Syukur Alhamdulillah sekali.
Salah satu solusi untuk menghemat pasokan ASI di rumah adalah dengan cara saya mesti pulang saat jam makan siang di kantor. Saya coba ceritakan masalah ASI ini kepada atasan dan sekalian minta tenggang waktu 1/2 jam untuk pulang-makan-menyusui anak. Yess,,,,si bos pengertian dan memberikan waktu selama pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Jadilah saya pulang ke rumah setiap jam makan siang.

Letih? Sangat! Demi anak kenyang yaaa gak masalah. Sekarang Sabil udah 6 bulan. Udah MPASI dan minum susu formula sebagai susu penambah jika stok ASI di kulkas sudah ludes, tapi saya belum sampai di rumah. Dan sekarang sangat lega rasanya. Terima kasih ya Allah. Selamat 6 bulan nak, selamat memulai merasa-rasa hahahaha :D

Rabu, 13 Juli 2016

Demi Foto Keluarga

Dari setelah melahirkan sampai dengan sekarang, saya pengen banget punya yang namanya foto keluarga. Terutama untuk keluarga kecil kami yaaa... Kemarin sih sempat ada rencana untuk foto keluarga, tapi batal huhuhu...
Karena besar keinginan berbanding terbalik dengan kesempatan, akhirnya saya iseng bikin foto keluarga versi kartun. Hahaha...lumayan lega hati dan senang hati akhirnya punya sesuatu yang lucu sebagai foto keluarga. Besok bakalan di print trus di kasih frame deh. Pasti lucu :D

Senin, 11 Juli 2016

Brojolan

Permisiiii...mau nyapu blog ini duluuu. Udah berdebu dan banyak sarang laba-laba. Wuuusshhh wuuussshhhh wwuuuuusshhh... Maklum udah hampir 5 bulan udah gak disentuh hehehehe... Ada penyebab manis yang bikin blog ini gak kesentuh sama sekali. Sangkin terlalu manisnya, bikin pikiran saya ke blog ini jadi keawang-awang, alias gak mikir :p
Seperti ada di postingan-postingan saya sebelumnya, bisa di lihat kalau saya dalam kondisi hamidah, alias hamil :p Nnnnaaaahhhh, Alhamdulillah tanggal 2 Maret 2015 jam 4 pagi, saya resmi menjadi seorang ibu dan suamiku resmi menjadi seorang ayah. Lewat persalinan normal lebih kurang satu jam (hahaha lama ya) akhirnya bayi kami lahir dengan selamat.
Awal sakitnya sih dari tanggal 1 Maret pagi. Dari jam 4 perut udah mules-mules. Kirain sakit perut karena gak buang air kecil. Eeehh, udah ke toilet kok sakitnya gak ilang-ilang. Dibawa tidur sedikit deh. Pas udah bangun tidur, satu-persatu tanda-tanda kelahiran pun semakin bermunculan. Akhirnya saya putuskan untuk tidak bekerja dan mulai konsentrasi dengan kontraksi yang muncul.
Siang sekitar jam 3, waktunya check up kehamilan ke dokter. Sekalian deh kita periksa kira-kira udah bukaan keberapa. Ternyata baru bukaan 2 sodara-sodaraaaa. Eeerrgghhhh lama banget. Agak stres juga kok selama itu yaaa. Tapi mama bilang "itu biasa untuk yang pertama kali melahirkan. Yang penting perbanyak jalan kaki dan jongkok, biar jalan lahir terbuka, dan jangan lupa makan biar bertenaga".
Setelah durasi 5 menit sekali muncul, kita langsung caw ke rumah sakit. Sampai disana di check lagi, baru bukaan 3. WHAAAAATTT??? LAAAMMMAAAAAANYAAAAA (x_x)
Ternyata terkena kontraksi palsu. Dikerjain si baby nih kita hahaha. Karena masih sangat lama, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah aja. Ngapain juga lama-lama di rumah sakit, bikin stres hohoho.
Sampai di rumah, saya mutusin buat tidur karena rasanya benar-benar capek harus merasakan kontraksi berkali-kali, Sambil sesekali meneguk air zam-zam pemberian ibu mertua. Haus soalnya hehehe.
Kira-kira jam 2 malam, sakit yang dirasa luar biasa. Sampai-sampai saya nangis karena rasanya gak sanggup lagi. Tapi mama mertua bilang "gak boleh ngomong gak kuat. Minta sama Allah dikuatkan. Ingat aja sama Allah". Setelah mama ngomong seperti itu, jadi agak lega dan pasrah.
Sampai di rumah sakit, ternyata udah bukaan 9. WOW... Setelah semua administrasi diurus, saya mulai menjalani persalinan. Ditemani suami yang senantiasa tangannya diremas-remas, saya menguatkan diri untuk menjalani persalinan. Walau sempat harus diinfus karena saya mulai lemas, dan kesulitan dalam mengejan, akhirnya setelah satu jam bayi perempuan kami lahir. Dengan berat 2.9 kg dan panjang 48cm. Oeeekk..ooeekkkk... Selamat datang di pelukan ayah bunda ya sayang :* Tuuuh,,,manis banget kan alasan saya cuekin blog ini, dapat "mainan" baru soalnya hohoho...
Ternyata gitu ya rasanya melahirkan. Jadi merasa bersalah sama mama karena waktu dulu suka marah-marah dan ambekan. Hahaha...mungkin nanti akunya kena balasan ma. tapi mudah-mudahan saya setrong kayak mama yaaa.. I love you ma <3

And last but not least, makasih banget buat suami saya tercinta. maaf tangannya sampai kaku karena saya remas-remas pas kontraksi. Tanpa ngeluh sedikitpun menemani dari awal sakit perut sampai nemanin di ruang persalinan. Gak nyangka kamu berani :* Trus makasih kamu udah repot-repot ngurusin saya dan bayi kita selama saya melewati fase sembuh. Gapapa yaaa, kan ini hasil kamu juga hahahaha...

Jumat, 26 Februari 2016

Kencan di de B cafe

I'm so excited, waktu suami ngajakin makan di luar berdua. Emang sih udah biasa banget kita pergi makan berdua di luar. Tapi kali ini gak tau kenapa ajakan dari suami terdengar indah ditelinga hehehe. Mungkin karena saat ini saya sedang hamil besar dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dan kebetulan juga saat itu saya sedang dalam kondisi mood yang tidak baik alias BETE.
 
 
Setelah berunding mau kemana, jadilah kita ke "de B café". Ternyata tempatnya tenang loh. Jadi pas untuk menghilangkan ke-bete-an yang tadi melanda. Jadi bisa bebas cerita sama suami seperti pacaran dulu deh hehehe...
 
 
Sebelum lahiran, suami janji bakalan nemenin setiap akhir pecan untuk jalan-jalan atau sekedar bercanda di kamar berdua. Oh suamiiii *pelukcium*

Rabu, 17 Februari 2016

Happy Our 1st Anniversary

Sejak menikah tanggal 15 Februari 2015 kemarin, saya dan suami tidak pernah menghitung sudah berapa bulan kami menjalani pernikahan. Yang heboh dihitung itu justru hari demi hari, dan bulan demi bulan kandungan saya hehehe... Alhamdulillah, sekarang sudah memasuki usia kehamilan 8 bulan :)


 

Cerita sedikit nih tentang kehamilan saya yang mendekati hari H launching-nya si adik bayi. Sedang merasa deg-degan super luar biasa nih. Ditambah lagi banyak pikiran. Sampai-sampai tekanan darah menurun, berat janin berkurang (baru 1,9 kg), hb rendah, dan akhirnya saya pingsan :(

Okelah sama dokter saya diminta untuk banyak makan dan mengurangi beban-beban pikiran demi si janin yang butuh perhatian ini. Walaupun hanya menambah sedikit berat badan si janin, tapi saya harus super semangat makan dan rutin mengkonsumsi makanan penambah darah.

Balik lagi ngomongin anniversary yang ke-1 tahun. Ada yang bilang satu tahun tuh belum ada apa-apanya dalam pernikahan. Tapi, menurut saya, satu tahun justru ada apa-apanya hehehe... Bayangin aja, selama satu tahun saya harus belajar memahami kebiasaan suami, kebaikan suami, bahkan sampai jeleknya kebiasaan suami saya pelajari. Begitu juga sebaliknya. Sangkin mulai memahaminya, sampai-sampai kami sudah saling mengenal bau kentut masing-masing hahaha...

Banyak doa dan harapan yang saya minta kepada Allah SWT. Banyak cita-cita rumah tangga kita yang belum kesampaian, salah satunya memiliki rumah idaman sendiri. Kebangetan pengennya :')


Semoga satu tahun perjalanan ini memperlancar perjalanan-perjalanan panjang kami nanti sampai akhir hayat. Dan semoga kami rukun selalu, serta dikelilingi berkah dan kebahagiaan. Aamiin